• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Minggu, 29 April 2012

    Baru sadar, salah dan akui


    Pelajaran berharga buat hari ini.
    Seenggaknya,walau sedikit dengan kata-kata yang keras, tapi dia membuatku menyadari apa itu sadar diri dan mau mengakui salah, kalau kata orang jawa rumongso salah. 

    Sedari pagi, dia membahas hal yang terselesaikan sejak lama *bagiku. Tapi tidak untuk dia. Ini beban buatnya, ini suatu ekspresi kekalutan hati yang dipendam lama. Kekalutan yang membutuhkan penjelasan sejujurnya.

    Perdebatan sengit via sms yang berlangsung cepat dan semakin panas. Akhirnya terselesaikan setelah pertemuan empat mata. Komunikasi itu penting kawan, jangan lewatkan hal sepele ini :)

    Dia hanya tersenyum penuh arti ketika aku bertanya, kenapa membahas hal yang seharusnya diabaikan saja. Dia hanya menggenggam tanganku, menatap penuh arti, dan tersenyum. Seakan itu semua bermakna 'Belumkah kamu sadar apa maksudku?'

    Akhirnya dia memberiku beberapa 'clue' sederhana yang akhirnya membuatku bercerita panjang lebar, dan tentu saja jujur. Aku katakan apa yang dia ingin dengar. Aku rasa dia sudah tau lebih dulu, bahkan lebih rinci daripada yang aku ketahui. Aku sadar, dia tau seluruh cerita, hanya diam selama ini untuk menungguku membuka mulut dan mendengarkan faktanya langsung. 

    Tapi semua itu menciptakan rasa penat dan memaksanya membuat beberapa ancaman. Ketika aku selelsai mengungkapan apa yang selama ini dia tunggu, dia malah menggehggam kedua tanganku, dan tersenyum. Lalu berkata 'Aku sudah lega, makasih ya?' 

    Aku merasa keki sendiri, apa dia sakit hati? Apa didalam sikap sok ga taunya itu, dia memendam banyak kebungkaman. Kenapa akhirnya dia membuatku mengakui?

    'Kamu emang ga pernah ngrasa, Fa. Kamu ga pernah mau disalahan, ga mau ngaku salah. Sekarang baru sadar?' senyumnya sedikit sinis, tapi kembali melembut. Terpancar kelegaan yang luar biasa dimatanya. 'Kamu itu gampang dibohongin' ejeknya disela keheningan. Yaa, karena itulah, aku selalu terlihat polos dan bodoh. 

    Terimakasih membuatku sadar hal-hal seperti ini. Apa aku terlambat? Terlambat menyadari. Aku telah menyakiti hati 3 orang. Aku telah berpura-pura tidak tau. Ternyata ada 3 hati yang menunggu kepastianku, pengakuanku. Maaf, telah menyakiti hati kalian. Maaf, baru sekarang aku menyadari. Maaf untuk kata maaf yang terlambat. Maafkan aku, :'(

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar