• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Minggu, 29 April 2012

    Baru sadar, salah dan akui


    Pelajaran berharga buat hari ini.
    Seenggaknya,walau sedikit dengan kata-kata yang keras, tapi dia membuatku menyadari apa itu sadar diri dan mau mengakui salah, kalau kata orang jawa rumongso salah. 

    Sedari pagi, dia membahas hal yang terselesaikan sejak lama *bagiku. Tapi tidak untuk dia. Ini beban buatnya, ini suatu ekspresi kekalutan hati yang dipendam lama. Kekalutan yang membutuhkan penjelasan sejujurnya.

    Perdebatan sengit via sms yang berlangsung cepat dan semakin panas. Akhirnya terselesaikan setelah pertemuan empat mata. Komunikasi itu penting kawan, jangan lewatkan hal sepele ini :)

    Dia hanya tersenyum penuh arti ketika aku bertanya, kenapa membahas hal yang seharusnya diabaikan saja. Dia hanya menggenggam tanganku, menatap penuh arti, dan tersenyum. Seakan itu semua bermakna 'Belumkah kamu sadar apa maksudku?'

    Akhirnya dia memberiku beberapa 'clue' sederhana yang akhirnya membuatku bercerita panjang lebar, dan tentu saja jujur. Aku katakan apa yang dia ingin dengar. Aku rasa dia sudah tau lebih dulu, bahkan lebih rinci daripada yang aku ketahui. Aku sadar, dia tau seluruh cerita, hanya diam selama ini untuk menungguku membuka mulut dan mendengarkan faktanya langsung. 

    Tapi semua itu menciptakan rasa penat dan memaksanya membuat beberapa ancaman. Ketika aku selelsai mengungkapan apa yang selama ini dia tunggu, dia malah menggehggam kedua tanganku, dan tersenyum. Lalu berkata 'Aku sudah lega, makasih ya?' 

    Aku merasa keki sendiri, apa dia sakit hati? Apa didalam sikap sok ga taunya itu, dia memendam banyak kebungkaman. Kenapa akhirnya dia membuatku mengakui?

    'Kamu emang ga pernah ngrasa, Fa. Kamu ga pernah mau disalahan, ga mau ngaku salah. Sekarang baru sadar?' senyumnya sedikit sinis, tapi kembali melembut. Terpancar kelegaan yang luar biasa dimatanya. 'Kamu itu gampang dibohongin' ejeknya disela keheningan. Yaa, karena itulah, aku selalu terlihat polos dan bodoh. 

    Terimakasih membuatku sadar hal-hal seperti ini. Apa aku terlambat? Terlambat menyadari. Aku telah menyakiti hati 3 orang. Aku telah berpura-pura tidak tau. Ternyata ada 3 hati yang menunggu kepastianku, pengakuanku. Maaf, telah menyakiti hati kalian. Maaf, baru sekarang aku menyadari. Maaf untuk kata maaf yang terlambat. Maafkan aku, :'(

    Senin, 16 April 2012

    Cemburuholic

         'Syeeer itu liat deh yang lagi nyuci tangan,' kata Devan menyikut tangan Syera menatap arah kran dekat kantin.
         'Kenapa lagi?' mengerling curiga. Pasti..
         'Kata temen-temen gue dia........'
         'Suka sama elo? Okeeee Vaaaan. Yang ini yang itu yang itutuuuuh yang ininiiih. Bejibun.' jawab Syera niatnya godain tapi tetep aja ketangkap nada tidak suka.
         Devan hanya menatap tampang cemberut Syera sambil cengingisan nggak jelas. Dia puas membuat ceweknya itu manyun dan pipinya merah menahan kesal. 
         'Syeeeer syeraaaa.. tembulu yaa? xixixixi.......' goda Devan mentowel-towel dagu Syera.
          Syera tetap aja keukeh menatap luruus rus kedepan sambil menahan gejolak dalam hati. Syera menyesali, kenapa rasa gak enak tapi maksa tambah gak enak ini selalu keluar ketika Devan menyebut nama cewek lain. Menyebalkan!
         'Tau nggak, dia ngeadd efbe gue, terus ngewall gaje gitu. Terus kalo dia lewat pada diteriakin temen-temen sama gue' ungkap Devan dengan nada datar. Dia berhasil berakting ria.
         Yang Devan dapat hanya respon sunyi senyap *krik krik*
          Devan membiarkan suasana seperti itu berlangsung cukup lama, dia menikmati perbuatannya ini dan menerima resiko apapun nanti. Termasuk dicakar Seyra, mungkin. Bila alam menghendaki.
         Lima menit, sepuluh menit lima belas menit, lama semakin lama dan Devan gak tahan lagi. Dia semakin gelisah melirik jam tangan,-kado ulang tahun ke enam belas dari Mamanya.

        'Syeeeer' wajahnya menengok tepat didepan wajah Syera. Mata Syera berkaca-kaca. Ya Tuhan! Batin Devan. Dia sadar ini keterlaluan. Gadis itu sudah dikerjainnya berkali-kali, dan baru pertama kalinya dia melihat Syera sampai menangis. 
        'Syeeer,' suara Devan melirih. 'Maaf Syer. Bercandaku berlebihan ya?' kata nya mengusap air mata dipipi Syera. 'Aku cuma pingin jujur dengan cara santai kok. Aku pingin jujur, supaya kamu ngga ngedenger dari orang lain yang bikin kita salah paham lagi Syer. Ya?' suara Devan mulai sedih. Setelah diusap air mata Syera semakin deras.
         'Tapi udah terlalu banyak, Van. Hwaaaaaaaa.. ' tangisan Syera bebarengan dengan isakan tangis yang dia tahan sedari tadi.
          Cemburu itu perasaan nggak suka, galau, sedih, susah, cemas, waswas, takuutt kehilangan, benci, nyesek, apapun itu rasanya ga cukup mendeskripsikan rasa ini. Cemburu membuat manusia setenang apapun bisa berubah menjadi buas, membuat yang kalem menjadi sedikir kasar.
         'Syer, inget ngga? Waktu masalah Ayu dulu? Pagi-pagi aku nelvon kamu buat minta maaf karena aku sms Ayu buat minta maaf gara-gara temen-temen aku ngrecokin kita. Dan kamu pingin kita break?' tanya Devan. Dan Syera hanya menggeleng ditengah isakan tangisnya, yang begitu miris..
         'Bukan karena aku suka sama Ayu, Syer. Sama sekali bukan. Aku cuma kasihan sama dia yang malu dikrecokin sama temen-temen sampai teriak-teriak didepan banyak orang. Dia cewe kaya kamu. Seenggaknya kamu tau perasaan malu waktu disorakin sama gebetan. Aku..'
          'Gak tegaan, itulah kamu.' Syera menghapus air matanya dan menatap Devan nanar. 'Aku selalu aja ngebebani kamu sedikit-sedikit cemburu. Maaaf. Tapi aku ngga suka kamu yang ga tegaan. Sifatmu satu itu, aku benci.' Syera berlari. Entah, kemanapun dia bisa bersembunyi di sudut sekolah.
          Devan hanya termenung melihat Syera pergi. Seteah tersadar dia beranjak berdiri dan lari. Dia tau harus kemana menemukan Syera.
          Devan terengah-engah setelah menaiki puluhan anak tangga menuju lantai atas gedung utara. Tempat favorit Syera, yang diam-diam dia temukan ketika tidak sengaja melihat Syera berjalan melangkah ketempat ini.
          Setelah cukup mengatur nafas, Devan berdiri tegak dan melangkah mendekati Syera. Dia tepuk ubun kepala Syera dengan lembut 'Syer, aku suka mimik wajah kamu waktu cemburu. Karena saat itu wajahmu terlihat polos sekali. Aku sayang kamu, Syer. Ga terpungkiri. Percayalah. Jangan pedulikan kata-kata temen-temnku. Mereka cuma asal ngocol aja kok. Waktu mereka ngrecokin aku sama cewek lain, yang terlintas di depan mataku malah bayangan wajah kamu yang nyengir ga jelas, Syer. Kalau engga pas kamu senyum maniss banget waktu aku bawain kamu Cornetto dua bungkus. Dan kadang-kadang waktu kamu ketawa pas aku kepeleset lumpur waktu kejar-kejaran sama Raka, adikmu kecil itu. Syeer, udahan ya cemburunya. Aku nyeseeeel banget hari ini. Ga nyangka kamu sampai nangis.' jelas Devan.
          Dia balikan tubuh Syera sampai menghadapnya. Meski mata indah gadis itu sudah bersih dari kabut air mata. Dia masih menemukan sedikit kecewa dan kelegaan. Karena bibir tipis Syera mulai tersenyum samar.
         Devan menggenggam tangan Syera dan menariknya pergi dari atas gedung, karena langit mulai mendung dan air hujan mulai turun rintik-rintik.
         Ditengah perjalanan turun tangga, 'Van, kamu tau kan? Aku sayang sama kamu' ucap Syera lirih.
    Langkah Devan terhenti dan menatap gadis yang berjalan sedikit melambat dibelakangnya. Dia genggam lebih erat tangan itu dan tersenyum lebar. 'Ayo, jalan disampingku Syera, Pacarku sayang'


       

    Jumat, 13 April 2012

    Balita

          Naaaah Bow, ininih cerita tentang balita-balita yang ada dirumah aku. Namanya Diva, cewek dan Rafa, cowok. Mereka karab banget. Kemana-mana kalo ga Diva yang nyari ya si Rafa.
         Trus tadikan Diva maen kerumah nyari Rafa. Abis ketemu main tuh kesana kemari.
         Kebetulan Rafa Ulang tahun hari ini. Dikasih kado baju bola, auk ah klub apa yang jelas warnanya biru laut :p
         Pas Diva mo pulang ada percakapan 
         Ibu Diva : Diva sayang sama Rafa ngga?
         Diva        : Sayang dong, lha rafa?
         Ibu Diva : Rafa juga sayang. Kan soulmate ya, Fa?
    Ibu Diva Ibu Rafa cekikikan.
    Aku yang denger dari dalem rumah ngekek setengah mati. Bercandaaaa ya tuh Ibuk-ibuk, anak kecil udah dicandain begituan hahaha

    Kamis, 12 April 2012

    Amanat Pak Polisi

        Waktu itu lagi perjalanan mau PKL. Aku boncengan sama temenku Peka. Naaaaah di pertigaan hutan kota kan di stop sama Pak Polisi bukan karena apa-apa ya, tapi kan yang mau nyebrang 3 arah jadi kudu gantian gitu. Naaaah adalah percakapan .. :

    Pak Polisi : Loh kalian gak sekolah? Sudah jam segini?
    Ifa            : Lagi PKL kok, Pak. *manggutmanggut
    Pak Polisi : Lampunya dinyalakan. 
    Ifa            : Syudah kok Paaaak *siapgrak
    Pak Polisi : Teman-temannya diingatkan ya dikasih tau bakal ada operasi lampu.
    Ifa             : Yaaaaaa Pak *senyummanggut

    Pak Polisi nunjuk anak sekolah samping aku sambil nunjuk 'Mbak lampunya dinyalakan'

    Terus gilir kloter tempatku jalan. Cuusssss..

    Peka       : Dinyalain lampunya
    Ifa          : Udaaaah, orang mesti aku nyalain
    Peka       : Okeee sipsip. Tumben diajak ngobrol Pak Polisi *nadagirang
    Ifa          : Iyaaaa, diberi amanat loh. Kudu disampaikan ceman-ceman. Dibuat status facebook *cekikikan

    Hahahaha inilah dua remaja yang biasanya takut ditilang Pak Polisi ternyata senang diajak ngobrol Pak Polisi. Berasa istimewa kali yaaaa.. wkw~

    Salam Aman Pak Polisi


    Selasa, 10 April 2012

    Nasi Goreng ala Alifa :o

    Bumbu : Bawang putih (dikira-kira mau porsi buat seberapa orang, pake feeling)
                  Merica (dikira-kira juga mau seberapa hooot, tergantung selera)
                  Garem (sesuka hati deh, mau asin banget ntar dikira keburu pingin nikah lagi)
                  Saus cabe (beliw sachetan aja diwarung kalo ga punya botolan, yang ABC extra   
                  pedas itu looh)
                  Kecap manis (beliw sachetan juga aja hoho ABC ada indofood ada)
                  Royco ayam (diwarung sebelah rumah ada tuh)

    Bahan : Nasi pera (lebih enak yang pera biar nasgor pinggir jalan, sebanyak yang   
                     diinginkan)
                     Telur ayam (lebih mudah didapat diwarung sebelah, kalo telor bebek mahaaal   
                     toh kadang juga terlalu amis)
                     Sosis sonice (pake cuma kalo ada sisa kembalian, atau emang duitnyasisa      
                     banyak)



    Minggu, 08 April 2012

    Sorry


    Aku bingung harus mulai darimana, harus ngomong apa. 
    Aku punya mulut tapi sukar ku buka, bersuarapun rasanya sulit. 
    Ada yang mengganjal dalam hatiku. 
    Aku tau apa yang menahanku untuk tidak bicara padamu
    Tapi aku malu, aku terlalu takut, aku takut salah
    Aku takut kamu nggak akan pengertian
    Aku takut jadi cewek yang merepotkan kamu
    Meski suaramu sudah merendah dan membujuk
    Tapi aku semakin kalut dan bingung
    Semakin suaramu melembut dan meminta
    Justru hatiku menahan bibirku untuk tidak menjelaskan
    Maaf, cuma ini yang bisa aku ucapkan
    Andai saja kamu memberiku waktu
    Akan kukatakan langsung padamu
    Maaf ym, entah rasa apa ini, krisis dan otomatis
    Toolooooong, jangan menjauh dariku 

    Ym :'

    Jumat, 06 April 2012

    Jerawat? Oh No!


    Untuk pertama kalinya aku punya jerawat gan hwaaaaaaaa *ngemut sendok  (¬_¬”) (˘_˘”) ( ¬͡͡˛ ¬͡͡”) 
    Okelaaaah hormonku semakin meningkat nih, maklum udah tujuhbwelas keatas hikhikhik 
    Walaupun nih jerawat masih kategori unyil-unyil kaya usrok *abaikan tapi teteph pas di pecel *facial maksyudnyah sakyitt nyaaah mintyaaah ampyhuuun huhuhu aermata begitu saja mengalir dari ujung mataku layaknya air liur yang meler pas tidur *gajelasbeudh

    Waktu nih jerawat dijugil-jugil kakiku sampai menekuk-nekuk tanganku bertautan semakin kenceeeng dan alisku mengeriyit saking nggak nggak kuatnya ( `д´)`д´)`д´)/ aAAAAAA *soundtracknya playboy-7icons 
    Dalam hati, 'Ya Allah aku tidak mengeluh, masih banyak yang lebih parah. Tapi sakit juga ya. Dan kemarin-kemarin aku tidak mensyukuri wajahku yang bersih dari jerawat. Maaf kan ya Ya Allaaah ' (ʃƪ˘˘)
    Dan sewaktu diberi alkohol rasanya perih sekali, dan mbak-mbaknya semakin ganas mencongkel jerawat ku, mungkin karena bandel yaaa? Orang sampai item-item gitu.

    Dan yang terlintas dalam kepalaku adalah filmnya 'Surat Kecil untuk Tuhan', kalo jerawat aja sakit gimana kanker? Betapa sakitnya fisik dan rohani. Bagaiman kita belajar menghargai setiap detik yang kita punya. Kadang aku ga bersyukur dengan apa yang kupunya. Rasa iri bergejolak ketika melihat wajah sahabatku Rizka yaang hmmm mulus cuuuuy ‎​(“)/ aku pingin . 

    Dari sinilah, dari beberapa siunyil diwajahku ini aku belajar menerima diri apa adanya. Semoga rasa ini tetap ada pada dirikyuuu *ngarep `ʃƪ) 

    Be Your Self gaaan °\(^▼^)/° 
    Jangan jadi bunglon kesana kemari cuma buat carmuk yaaa :p *mukaloilangkemane? hxhxhxhx

    Salam damai cuy buat si Unyil (з´`ε)
     


    Masa Kecil yang Dirindukan

      
      Suatu ketika aku termenung dijalan. Kulihat seorang anak-anak yang tertawa lepas dan ceria. Aku berfikir, kapan terkahir aku merasakan perasaan yang bebas seperti itu. Aku adalah korban teknologi, korban manusia bertopeng dan manusia penuh kepura-puraan. Kami manusia yang terlalu lihai bersandiwara dari hari ke hari. Kami manusia hidup dalam beban emosional yang tinggi.

        Ketika kami baik, balasan yang kami dapatkan dari dunia adalah kejahatan dan kekejaman. Jarang sekali kami jahat dan mendapat sambutan baik. Samasekali tidak logis. Karna itu terkadang manusia menyembunyikan kejahatan dan niat buruk dibalik kebaikan dan tanpang dengan senyuman,

        Inilah hidup, tidak ada orang yang benar-benar baik. Bahkan sekalipun kita adalah orang terdekat. Bagaimana bisa kita mengetahui kepribadian orang lain, jika kita saja tidak memahami diri kita sendiri? Sungguuuh, pilu rasanya hatiku ketika aku termenung dan memikirkan hal ini.

        Andai bisa, andai saja dengan hidup menjadi sebaik-baiknya orang itu mudah, aku ingin sekali saja seumur hidup tidak ada satupun orang yang membenciku. Entah mengapa, dibenci itu menyakitkan, menyedihkan, meruntuhkan hati yang teguh. Apa salahku? Kenapa dunia membenciku? Haruskah aku selalu bertopeng agar kalian menyukaiku? Kenapa tidak ada yang bisa menerima aku apa adanya? Teriak ku dalam hati kadangkala ketika aku patah semangat.

        Dan saat ini aku tau, anak kecil itu masih bisa tertawa seperti itu karena dia belum mengenal dunia. Tawa yang spontan karena melihat tingkah bintang lucu, atau karena bercanda dengan kawannya. Tawa dengan mata berbinar, taukah kalian. Akuu saaaangat ingin memiliki mata tulus, dan terpancar sinar didalamnya agar aku bisa berbagi kebahagiaan. 
        
        Mata anak itu membuatku tersentuh, mata menerawang jauh dan bening. Menikmati keelokan langit dengan awan putih dan siluet biru yang selimuti atap bumi. Mereka apa adanya, anak-anak yang peduli dengan sekitar karena ketukan hati yang spontan. Ketika mereka tidak suka maka hanya diam dan menangis. Taapi ketika mereka meiliki keinginan mereka memiliki keinginan teguuh. Walau terkadangan rengekan mereka merepotkan, tapi hati kita luluj juga dan tertawa kecil melihat tingkah mereka,

        Seperti adikku, Rafa. Dipagi hari dia membangunkanku dengan berbisik 'mbak ifa bangun, sholat subuh wes siang' terus mencium pipiku. Walaupun aku tau Papahku yang menyuruhnya begitu.
        Lalu ketika dia hanya ingin aku menyuapinya makan dengan dia naik sepeda dan aku penjaga pom bensin yang akan mengisi perutnya dengan makanan dia sendok ketika bahan tenaganya habis,. Atau ketika dia memintaku memandikannya. Ketika dia mengajakku bermain mobil-mobilan.Ketika dia mengajakku bercanda, berlari-lari diseisi rumah sampai dimarahi eyang karena berisik. 

         Ketika memeluk adikku saat hujan petir. Terkadang mendadak dia menangis dan berlari mencariku lalu duduk dipangkuannku. Wajahnya yang ketakutan dan butuh pertolongan. Ketika dia bercerita tentang teman-temannya disekolah. Atau bahkan ketika dia mewarnai atau menggambar dan memperlihatkan hasil karyanya dengan bangga padaku.

        Semuanya. Siapa yang tidak merindukan masa kecil seperti itu. Ketika kita digendong ketika terjatuh. Dipeluk ketika menangis. Disuapi ketika malas makan sendiri. Dibelikan mainan tanpa diminta. Semuuanya.. siapa saja pasti merindukan masa-masa seprti itu.

    Salam rindu untuk masa kecilku :)

    Rabu, 04 April 2012

    Raisha, belajarlah percaya..

        
         Aku sedang sibuk mempersipakan segala tetekbengek persiapan perpisahan kakak kelas. Sudah beberapa hari terakhir, oh bangga masuk berminggu-minggu aku tidak bertemu dengan Reon, pacarku yang nyebelin itu. Rasanya rindu sekali ingin mendengar tawanya yang terdengar seperti tawa om-om seumuran papaku hehe..
        Mungkin dia juga sibuk latihan band untuk perform acara perpisahan yang mulai dekat. Walaupun dia itusering membuatku jengkel setengah mati, justru itulah yang sekarang membuatku tidak konsen menata kursi penonton. Bahkan aku sudah menjatuhkan kursi nyaris lima kali, menginjak kaki temanku, menyenggol gelas teh milik Putri, daaan sekarang tersandung sound. Dengkulku sakit sekali, Walau ngga sampai luka sih. Tapi tetep aja malu-maluin dan bikin mringis doang.

        Sebenarnya sejak seminggu lalu aku protes dengannya, dia sering meninggalkan ku sendiri menatap layar HP karena dia bergelut dengan alam mimpi lebih dulu nyaris setiap hari. Apa dia itu tidak tau, aku sangat rindu padanya! Kecurigaan dalam hatiku pun tak berhenti berkembang. Apa dia bosan? Apa dia selingkuh? Atau jangan-jangan dia mengatur jadwal untuk sms aku sampai jam itu, dan jam berikutnya untuk selingkuhannya itu. Aaaaah menyebalkan! Kenapa aku terlahir sebagai perempuan dengan kadar kecemburuan yang tinggi. Oooh sangat meleleahkan. Tapi tetap saja sesibuk apapun aku, hanya dia satu-satunya orang tempat berkeluh kesah dan berbagi cerita,

    Akhirnya kuputuskan mengirim sms untuk Reon.
        'Hey Om Eon! Udaahku  kangen aku beluuum?:(' message sent,,

        Aku melanjutkan tugas menata dekorasi pintu masuk. Dengan memasang kain merah hati. Tema perpisahan kali ini 'Love Story' Mengangkat kisah cinta anak sekolah semasa putih abu-abu gitu deh. Dan pasti ketebak, akulah pencetus ide brilliant alias gila ini haha

    Satu jam kemudian, kudengar alunan lagu 'Cant Help Falling In Love' nya Richard Mark. Hmm, seperti suara HPku.
        'Awww' ada sesuatu yang menikut lenganku. Putri
        'Hp lo tuh, ada telvon. Lagunya sih enak Sha, seneng gue ngedengernya. Tapi tuh ringtone khusus buat Om lu tersayang kan,Angkat buruan, katanya kangen beuuuuuudddhh' kata Putri sambil cengengesan.
        'Eh, iya pantesan. Kok kaya Hp gue Put hahaha' aku ngakak plus malu. Aku berjalan keluar gedung, mencari tempat sepi untuk menerima telfon.
        Kupencet tombol berwarna hijau. 'Hey tanteku sayaaang. Kamu kangen aku yaa? Udahan ngambeknya? Udah puas? hihi'
        'Hey dasar. Aku  gak kangen kok. Apaan sampai kapanpun ngga akan puas. Seenaknya aja ninggal tidur!' marah-marah lagi, inilah aku. Terdengar bunyi Tuuut tut tuuut.. Etseh dimatiin lagi, awas aja kalo ketemu aku bejhek-bejhek kamu om, umpatku dalam hati.
         'Tante, aku udah kangen kamu kok. Ngambeknya udahan ya, Sha?' bisik suara yang amat kukenal ditelinga kanan ku. Reon!
        Kupukul-pukul pundaknya sekeras mungkin, urusan belakang kalau dia sampai keseleo. 
        'Kangen kok gengsi sih, tante.' goda Reon mencubit pipiku
         Aku masih tetap saja cemberut. Tapi setelah melihat raut wajahnya yang seperti ini iseng, godain, tapi lembut bikin aku meleleh. 'Beliin eskrim ya?' kataku dengan senyum lebar.
        'Kamu kangen aku cuma minta dibeliin eskrim, tan?' raut wajah Reon nekuk-nekuk 
        'Ha.ah omkuu. Aku kaan masih lima tahun. Maunya itu turutin aja om.' jawabku centil sambil menarik lengannya ke supermarket depan gedung. 
         Kupilih Magnum Almond, kali ini beli tiga, dua untukku satu untuk Reon. Reon sempat mengerutkan alisnya, bingung. Dan aku hanya tersenyum leeebaaar sekali.
         Kami duduk diayunan taman kanak-kanak dekat gedung. Haha kebetulan ada ya udah mampir aja.
         'Mau diterusin ngambeknya ga, Sha?' kata Reon tiba-tiba ditengah enaknya menikmati almond Magnum.
        'Masih eeh enggak ding. Hehehe.. Komunikasi itu aja kok, aku tau aku berlebihan tapi aku was-was Eon, kamu tau aku..'
        'Sha, udahlah. Belajar percaya pelan-pelan. Masa lalu cuma buat pelajaran, bukan buat bikin hidup kamu was-was ga jelas terus-terusan. Ayolaaah. Ya, Sha?' rajuk Reon
        Aku hanya menatapnya sekilas. Pikiran ku menerawang. Aku pernah percaya sepenuh hati, Eon. Tapi karena itu aku terlalu polos, dan kehilangan dengan kesakitan luar biasa. 
         'Raisha,aku juga pernah dibohongin. Tapi aku percaya sama kamu. Karena apa? Karena ini, Sha' Reon menunjuk dada sebelah kirinya. Hati. 'Ini ga salah kan, Sha? Aku ngrasain tulusnya kamu dengan apa adanya aku. Yang aku tau ini. Dan aku jalanin, Sha. Seandainya kamu bohongin aku, aku bilangin ke Komnas HAM' hwahahahahaha tawa Reon meledak.Mukaku langsung cemberut bertekuk-tekuk. 
        'Reoooooooooooooooonnnnnn!!! Awas kamu ya!' Air mataku mulai menetes. 'kapan kamu serius, Eon?' ucapku disela isakan tangisku.
        'Hey kok jadi cengeng' katanya sambil mengangkat daguku agar melihat matanya. 'Aku serius, Sha. Belajarlah percaya sama aku. Ya?' bujuknya dengan tatapan yang lebut. Ku anggukan kepala perlahan dan Reon tersenyum sambil mengelus-elus kepalaku. 'Kamu kok cengeng, Tan? Pasti saking nahan rinduuw menggebuuw samaw akuw yawww? hihihi
        'IYA!' ucapku tegas. 'BANGET!' dan menatap mata Reon tajam-tajam.
        'Maaf sayang, sekarang senyumnya mana? Kamu terlalu imut kalau nangis, aku nggak kuat nih' godanya.
        'Apaaaaaan? mulai lagi deh gombalnya' ujarku
        'Orang kangen sama gombalanku kaaan? Ngakuu deh?' godanya lagi dan lagi
        'Enggak' Jawabku singkat padat merayap 
        'Gak ngaku lagi. Dasar pemaluuuw' godanya sambil merangkulku kembali ke gedung. Mengambil motornya. Dan pulaaang! Kami terlalu lelah untuk persiapan pensi. 
        Terimakasih Reon, akan kudengarkan nasihatmu. Kepercayaan :)


    Selasa, 03 April 2012

    Semua Cerita tentang Kelas Anak Sekolah

    Hey Guys! Kita boleh aja berbahagia buat libur panjaaang sekolah. But, satu hal yang bakal kalian rindukan. What is it? Suasana kelas yang riuh ramai sekali. Right? :p

    Kelas itu kamar bersama. Diramaikan bersama, di kotori bersama, diobrak-abrik bersama, disepikan bersama.
    Dikelas tersimpan banyak tawa, banyak kesedihan, banyak kegalauan, banyak kebohongan, banyak cacian, banyak godaan, banyaaakkk dosa? haha

        Dari berangkat sekolah, ada yang santai dan berangkat pagi, ada yang ngebutnya gas puool, ada yang capek ngayuh sepeda, ada yang berdesakan dibus, ada yang jalan kaki, ada yang sebel nungguin temen atau pacar jemput, ada yang sebel saking lamanya nyebrang, ada yang pingin banting lampu lalulintas gara-gara gak hijau-hijau padahal keburu telat, ada yang sebel kena asap kenalpot bus atau angkot yang Masya Allah warna nya item buthek, daaan bahkan ada yang nglamun dijalan!

        Ada juga yang dari rumah pundaknya udah beban berat gara-gara belajar buat ulangan tapii gak ngerti-ngerti n tidurnya begadang, ada yang keburu-buru mau nyontek pr ada yang lupa bawa lks padahal udah sampai tengah jalan n males balik, ada yang lupa jilid tugas, ada yang lupa ngeprint tugas, ada yang senyum-senyum abis jadian, aja yang matanya bengkak mpe sembeb banget habis dibikin patah hati, ada yang kebelet pipis ditengah jalan.

        Dan sampai disekolah ada yang berangkat pagi banget dan karena ga ada kerjaan rela nyapu kelas yang kaya TPS kedua, ada yang dateng dan mukanya cemberut, ada yang dateng mukanya ceria layaknya matahari dipagi hari terang berkilaauuu, ada yang ga napsu buat hidup sejenak, ada yang dateng langsung nengkulupin wajah dimeja, ada yang masuk pintu kelas dan tereak 'ADA PR NGGAK? NYONTEK DOOONG' ada yang tereak "NTAR JALAN-JALAN NGGAK? AKU GA BAWA BAJU OLGA NIH' ada yang tereak 'YA AMPUN LUPA NGEPRINT REMID PENJAS' ada yang tereak 'SIAPA JADWAL PIKET? NGISI SPIDOOOOL'

        Dan waktu pelajaran, ada yang story telling mimpinya semalem, ada yang pamer sms ROMANTIS dari pujaan hati, ada yang bersendu ria karena sakit hati, ada yang gosipin temen sekelas, ada yang gosipin adik kelas ganteng, ada yang ngomongin bola semalem, ada yang membahas rumus fisika dan matematika (?), ada yang habis dimarahin ortu, ada yang galau nungguin gebetan nembak, ada yang kelaperan, ada yang kebelet pipis tapi gaberani ijin, ada yang nyuri-nyuri kesempatan nyalin tugas, ada yang diam-diam nahan ketawa, 

        ada yang semeja tapi diem-dieman marahan panas-panasan, ada yang pijet-pijetan (harus percaya, ini ada!), ada yang ngelamunin tempe dikantin, ada yang lupa minta uang jajan gara-gara ngambek sama oranng tua, ada yang lupa bayar SPP, ada yang mikir kenapa sampah dipojok rungan banyak banget, ada yang ngliatin konde temennya yang berhijab, ada yang ngamatin tingkah temennya, ada yang goyang-goyangin bolpen dan pensil, ada yang coret-coretan sudut buku atau tisu, ada yang curi-curi makan n kadang snack yang bunyinya kriyuuuk wow hha, daaan ada yang curi-curi pandang loooh..

        Hey MASA SEKOLAH itu ngga bakal terlupakan! YAKIN! masa dimana kita belajar mengenal dan memahami karakter diri sendiri. Bagaimana jati diri kita sesungguhnya. dan disinilah kita mengenal apa itu Cinta, Mencintai, dan Dicintai, dibohongi, dikhianati, difitnah, di puji, dihina, di olok-olok, disayangi sahabat, di buat tertawa saat sedih, diajak melihat dunia, daaan diajak nyontek bareng sekelas!