Hujan.. hujan di bulan mei.
Kebahagiaan yang menyentuh dingin
kulitku tapi merayu manis didalam hatiku. Lagi-lagi hujan membuat seulas senyum
ini lagi. Lagi-lagi hujan memutar siluet ingatan diantara derai rintiknya. Aku
masih menganggap cipratan air hujan adalah fenomena yang berdampak besar bagi
sepasang mataku, hanya begitu, hanya tarian nakal disana sini kesana kemari,
tapi ntah mataku tak jemu meilhatnya.. iringan musik dari hujan, dengan tarian
dari cipratan air, dan akulah penonton setianya, fanatik? Mungkin saja..
Kini doa tak lagi sama, kini cara
pandang yang berbeda, kini tak ada lagi dia yang dulu berbayang disampingku
menikmati bersama dengan secangkir kopi carrebiannut. Kini doaku untuknya,
untuk dia yang tak ku ketahui namanya, untuk dia yang tak tahu bagaimana
fisiknya, untuk dia yang tak tau sedang apa, untuk dia yang entah sedang
menikmati hujan, untuk dia yang kelak akan datang padaku.. jodoh yang Allah
siapkan untukku..
Sedang apa dia? Sedihkah?
Bahagiakah? Tertawakah? Atau hanya tersenyum?
Apa dia sudah sholat? Apa dia
sedang mengerjakan tugas yang menumpuk? Apa dia sedang kuliah? Atau malah dia
sedang bekerja?
Ya Allah hatiku nyut-nyutan tak
karuan, rasanya berdebar.. memimikirkan dia yang Engkau siapkan untukku.. rasanya
lucu dan membuatku tersenyum padalahal aku tak tahu siapa dia, bagaimana latar
belakangnya, bahkan tak ada bayangan wajahnya.. tapi aku merindukannya.. Jagalah
dia dari kedinginan dan kepanasan.. tumbuhkan kesabaran yang tiada batas
didalam hatiku Ya Allah..