• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Kamis, 29 November 2012

    Judge

    Setelah hujan reda, udara terasa segar. Tarik nafas kuat-kuat, hembuskan perlahan. Dan syukuri hidup 
    Hidup itu memang nano-nano rasanya. Kadang bahagia, kadang sedih, kadang susah, kadang kecewa, kadang penuh kekhawatiran. Dan kadang muncul judge dari orang-orang tidak bertanggungjawab, yang mengexpose sok tahu mereka.
    Judge? Segala kata-kata, bahkan kalimat yang tersusun dengan baik dari hasil pengamatan orang iri dengki yang sok jadi pujangga tanpa pertanggungjawaban, yang mematikan langkah orang lain sehingga orang itu terlihat rendah dan dia lah, si judger yang paling hebat.
    Menganggap hidup orang adalah permainan kalimat-kalimatnya. Kalimatnya yang seakan-akan berarrti membenarkan padahal sebenarnya berkonotasi negatif. Terkadang ada saat dimana keadaan tersebut menyakiti hati seseorang, dalam dan sungguh dalam.
    Apakah pujian yang kau tunggu? Atau jangan-jangan kau hanya mencari dan meminta pembelaan? Ataukah jangan-jangan kau sendiri menJudge dirimu. Hey, listen! Tak ada seorangpun didunia ini yang sempurna.
    Judge mu, hanya sebuah ekspresi pembalasan dari rasa benci dihatimu. Tapi terkadang hal itu dilakukan tanpa sadar. Andai saja yang aku judge benar-benar bersalah? Kau tak menyakitinya. Tapi! Bagaimana jika judge mu benar-benar judge kejam? Apakah kau tak ingin menertawakan dirimu sendiri yang sok tau itu? Yang sok bertindak seakan engaku paling tertinggi, benar, dan bisa mempengaruhi orang lain?
    Lebih baik gunakan bakatmu itu, untuk menulis artikel ataukah kisah-kisah roman. Daripada susunan kata-katamu membuat kesalahpahaman. Tidak sadarkah kau, seseorang bisa menJudgemu lebih parah?
    Lebih baik pembuktian, jangan pengaruhi orang lain dengan kritikan pedas yang kau ekspose melalui media yang bisa dibaca semua orang.