• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Senin, 04 April 2011

    Kukatakan jangan

    saat gemuruh hentakan kaki menyudutkan ku dalam bayanganmu
    yang ku tau jarak bukanlah lagi penghalang
    saat redupan tatapan matamu ucap sayu dan isyaratkan ketulusan
    yang kutau kau dekatkan hatimu padaku
    saat seulas tarikan bibir yang bermakna senyuman hangat
    yang kutau inginnya hatimu berbagi kasih bahagia denganku

    lirih ku bertanya pada angin yang berhembus
    tanpa jawaban, sekilas kau sempat berlalu
    tapi angin kembali dan ucap sayup dalam kecemasan
    menunggu arti siluet angin yang berhembus didepan lewat ragamu
    berhenti sejenak kudengar Dewa menggenggam tanganmu
    percayalah pada naluri mu, karakanlah walau berarti kecewa
    ada saat dimana pijakanmu menembus tak terbatas
    membawamu dalam kepastian menanti dan berharap

    melangkahlah disamipingku saat aku menangis tersedu
    rasa rindu yang terbelenggu dalam takut merayap dihati
    ikutilah tiap derap langkahku dibelakang ku
    aku bahagia aku juga inginkan kau bahagia
    melihat langkahku ringan menarik dan mengajakmu tertawa

    dahuluilah pijakan kakiku didepanku dan berlarilah
    jurang itu telah runtuh dan aku berteriak
    aku marah! aku kecewa! aku terluka.. aku tak bisa terima..
    jangan menoleh kembali padaku...
    jangan melihatku terpuruk karnamu...
    jangan melihatku menangis karna mencintaimu...
    jangan melihatku terluka karna ingkarmu padaku...
    jangan sampai kau sesali dan ungkap maaf padaku
    karna bila itu terjadi, aku tak kan pernah melepasmu
    takkan kubiarkan kau bebas
    karna egoisme luka menjadi tamengku, untuk mempertahankanmu..

    19-10-2010

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar