saat gemuruh hentakan kaki menyudutkan ku dalam bayanganmu
yang ku tau jarak bukanlah lagi penghalang
saat redupan tatapan matamu ucap sayu dan isyaratkan ketulusan
yang kutau kau dekatkan hatimu padaku
saat seulas tarikan bibir yang bermakna senyuman hangat
yang kutau inginnya hatimu berbagi kasih bahagia denganku
lirih ku bertanya pada angin yang berhembus
tanpa jawaban, sekilas kau sempat berlalu
tapi angin kembali dan ucap sayup dalam kecemasan
menunggu arti siluet angin yang berhembus didepan lewat ragamu
berhenti sejenak kudengar Dewa menggenggam tanganmu
percayalah pada naluri mu, karakanlah walau berarti kecewa
ada saat dimana pijakanmu menembus tak terbatas
membawamu dalam kepastian menanti dan berharap
melangkahlah disamipingku saat aku menangis tersedu
rasa rindu yang terbelenggu dalam takut merayap dihati
ikutilah tiap derap langkahku dibelakang ku
aku bahagia aku juga inginkan kau bahagia
melihat langkahku ringan menarik dan mengajakmu tertawa
dahuluilah pijakan kakiku didepanku dan berlarilah
jurang itu telah runtuh dan aku berteriak
aku marah! aku kecewa! aku terluka.. aku tak bisa terima..
jangan menoleh kembali padaku...
jangan melihatku terpuruk karnamu...
jangan melihatku menangis karna mencintaimu...
jangan melihatku terluka karna ingkarmu padaku...
jangan sampai kau sesali dan ungkap maaf padaku
karna bila itu terjadi, aku tak kan pernah melepasmu
takkan kubiarkan kau bebas
karna egoisme luka menjadi tamengku, untuk mempertahankanmu..
19-10-2010
yang ku tau jarak bukanlah lagi penghalang
saat redupan tatapan matamu ucap sayu dan isyaratkan ketulusan
yang kutau kau dekatkan hatimu padaku
saat seulas tarikan bibir yang bermakna senyuman hangat
yang kutau inginnya hatimu berbagi kasih bahagia denganku
lirih ku bertanya pada angin yang berhembus
tanpa jawaban, sekilas kau sempat berlalu
tapi angin kembali dan ucap sayup dalam kecemasan
menunggu arti siluet angin yang berhembus didepan lewat ragamu
berhenti sejenak kudengar Dewa menggenggam tanganmu
percayalah pada naluri mu, karakanlah walau berarti kecewa
ada saat dimana pijakanmu menembus tak terbatas
membawamu dalam kepastian menanti dan berharap
melangkahlah disamipingku saat aku menangis tersedu
rasa rindu yang terbelenggu dalam takut merayap dihati
ikutilah tiap derap langkahku dibelakang ku
aku bahagia aku juga inginkan kau bahagia
melihat langkahku ringan menarik dan mengajakmu tertawa
dahuluilah pijakan kakiku didepanku dan berlarilah
jurang itu telah runtuh dan aku berteriak
aku marah! aku kecewa! aku terluka.. aku tak bisa terima..
jangan menoleh kembali padaku...
jangan melihatku terpuruk karnamu...
jangan melihatku menangis karna mencintaimu...
jangan melihatku terluka karna ingkarmu padaku...
jangan sampai kau sesali dan ungkap maaf padaku
karna bila itu terjadi, aku tak kan pernah melepasmu
takkan kubiarkan kau bebas
karna egoisme luka menjadi tamengku, untuk mempertahankanmu..
19-10-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar