• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Jumat, 25 Maret 2011

    kenangan

    saat perkenalan tanpa kusadari
    merenggut separuh hati dan jiwa
    kala aku menjadi tameng untuknya
    sewaktu aku menjadi perisai kerapuhannya
    didetik dimanakala aku telah letih dan lelah
    diukiran yang mulai rapuh disetiap garis kecewa

    kuhanya ingin beritahu dirinya
    tebing menjulang tanpa batas itu
    akan segera retak disetiap bagian
    bahwa batang kokoh penyangga itu
    tak sanggup menopang tuk kembali semula
    dan pijakan langkah itu
    merana dalam cemas dan kecewa

    tangan ini tak dapat membuat mencinta
    pelukan ini tak dapat lagi redupkan amarahmu
    dan mulutmu ini takkan sanggup ucap sayup dalam kesederhanaan, kembali..
    karna aku merasa, karna aku menyayang
    ku tinggalkan kenangan, yang akan selalu sakitimu
    untuk selamanya.. dan semoga abadi..
    agar kau tau.. upaya dan usahaku menegakan
    menghidupkan, melunakan tulang yang sekian lama berdiam
    kembali dalam dunia yang terengkuh dalam penghianatan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar