saat perkenalan tanpa kusadari
merenggut separuh hati dan jiwa
kala aku menjadi tameng untuknya
sewaktu aku menjadi perisai kerapuhannya
didetik dimanakala aku telah letih dan lelah
diukiran yang mulai rapuh disetiap garis kecewa
kuhanya ingin beritahu dirinya
tebing menjulang tanpa batas itu
akan segera retak disetiap bagian
bahwa batang kokoh penyangga itu
tak sanggup menopang tuk kembali semula
dan pijakan langkah itu
merana dalam cemas dan kecewa
tangan ini tak dapat membuat mencinta
pelukan ini tak dapat lagi redupkan amarahmu
dan mulutmu ini takkan sanggup ucap sayup dalam kesederhanaan, kembali..
karna aku merasa, karna aku menyayang
ku tinggalkan kenangan, yang akan selalu sakitimu
untuk selamanya.. dan semoga abadi..
agar kau tau.. upaya dan usahaku menegakan
menghidupkan, melunakan tulang yang sekian lama berdiam
kembali dalam dunia yang terengkuh dalam penghianatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar